Pembentukan Duta Advokasi: KTR- UBM Untuk Turunkan Perokok Terhadap Anak

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Pengaruh teman sebaya terhadap keputusan anak untuk merokok menjadi latar belakang program Duta Advokasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Upaya Berhenti Merokok (UBM).

Duta KTR-UBM ini diinisiasi Hasanuddin Contact bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar.

Diketahui, Duta KTR-UBM merupakan siswa SMP/MTs yang ada di Kota Makassar dan telah melalui proses seleksi. Untuk tahap awal terpilih sebanyak 20 siswa yang menjadi Duta KTR-UBM perwakilan masing-masing sekolah.

Setiap Duta KTR-UBM memiliki peran sebagai advokasi muda untuk optimalkan peraturan KTR dan menjadi konselor sebaya dalam mendukung program UBM di sekolahnya masing-masing.

Para duta tersebut diharapkan dapat menjadi penggerak dan pengubah dalam mengatasi masalah rokok di Kota Makassar.

Bagaimana tidak, sekitar 3.2 juta anak merokok di Indonesia pada tahun 2018 dengan rata-rata mulai merokok pada usia 15-19 tahun (Riskesdas, 2018).

Di Kota Makassar anak mulai merokok pada usia 13 tahun dengan jumlah konsumsi rokok mencapai 8 batang per hari berdasarkan hasil Survei Hasanuddin Contact pada tahun 2018.

Lebih lanjut survei tersebut juga menemukan beberapa alasan anak merokok karena melihat teman sebaya merokok (77.6%), agar diterima oleh lingkungan pertemanan (59.7%), memiliki uang membeli rokok (49.3%), memiliki orang tua/kerabat yang merokok (48.6%), dan melihat iklan dan promosi rokok (31.3%).

Untuk itu para Duta KTR-UBM tersebut diberikan kapasitas melalui Workshop Duta Advokasi Smoke-Free dan Quit Smoking pada 27 Maret 2021 di Hotel Amaris Panakkukang.

  • Bagikan