Gelar Doktor, Bupati Rumuskan Model Kebijakan untuk UMKM di Era Ketidakpastian

  • Bagikan
Syamsari Kitta

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Bupati Takalar Syamsari Kitta berhasil menyelesaikan program doktor di Institut Pertanian Bogor yang diadakan secara online, 10 Agustus melalui zoom.

Deputi Litbang BKKBN, Rektor Unhas, Ketua LLDikti wil IX dan sejumlah pimpinan PTS, guru besar dari berbagai perguruan tinggi, forkopimda dan unsur pemerintah dan masyarakat Takalar menghadiri ujian promosi yang ditutup sambutan Gubernur Sulsel, A Sudirman Sulaiman.

"Saya sampaikan terima kasih kepada IPB dan semua stakeholder yang telah membantu dalam studi dan penyelesaian disertasi untuk memperoleh doktor dari IPB, gelar tertinggi dalam dunia pendidikan," kata Syamsari.

Gubernur dalam sambutannya mengapresiasi disertasi yang berjudul Model Kebijakan Sistem Ketahanan UMKM Sektor Perikanan Kabupaten Takalar di Era Ketidakpastian, sebuah disertasi yang dapat dijadikan rujukan untuk pembuatan regulasi di era ketidakpastian.

"Rujukan UMKM di era ketidakpastian sangat jarang, padahal saat ini kita berada di era ketidakpastian, era pandemi yang menimbulkan ketidakpastian di semua sektor," kata Andi Sudirman. Sementara Deputi Litbang BKKBN, Prof Rizal juga mengapresiasi temuan Syamsari yang mengedepankan inovasi dibanding yang lain. Era ketidakpastian ini harus dihadapi dengan inovasi agar UMKM dapat berkelanjutan.

UMKM tidak bisa hanya bergantung pada ketersiadaan modal. Tidak ada artinya modal jika inovasi tidak ada, sebab UMKM tidak bisa bersaing tanpa inovasi. Syamsari mempertahankan disertasinya menghadapi 6 dosen penguji yang bertanya tentang keunggulan dan manfaat serta implikasi manajerial dari disertasi tersebut.

  • Bagikan