Menyoal Keberadaan Tata Kelola Terminal Daya Makassar

  • Bagikan
Terminal Daya

Bahkan di Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menata kembali keberadaan beberapa terminal di Indonesia dengan konsep Mix Use atau tidak hanya berfungsi sebagai terminal yang menjalankan fungsi pemerintahan di bidang perhubungan darat, tetapi juga menjadi pusat aktivitas masyarakat dari berbagai kebutuhan (ekonomi, sosial, budaya dan seni, dll), sebut saja Terminal Tirtonadi Solo, yang saat ini sudah menjadi pusat kegiatan dan ikon Kota Solo.

Seiring pesatnya perkembangan kota Makassar, maka Terminal Daya Makassar dihadirkan sebagai pengganti Terminal Panaikang kala itu.

Di Kota Makassar ada beberapa terminal yang beroperasi, mulai termial tipe A (Daya), terminal tipe B (Mallengkeri) dan terminal tipe C (Pasar Sentral dan Pannampu) , juga terminal Toddopuli yang saat ini tidak beroperasi.

Kehadiran terminal di Kota Makassar memang lebih identik dengan sumber pendapatan asli daerah (PAD), sehingga sampai saat ini keberadaan terminal hanya sebagai tempat perhentian saja atau kalaupun kendaraan masuk hanya untuk membayar retribusi, padahal fungsi terminal sangat penting untuk memastikan angkutan umum memenuhi syarat kelaikan dan syarat kenyamanan pengguna jasa.

Terminal Daya Makassar sampai saat ini masih menuai sorotan. Sebagai sebuah terminal dengan peringkat tipe A tentu harapan masyarakat akan menjadi backbone pergerakan antar provinsi, antar kabupaten, dan angkutan perkotaan yang saling terintegrasi dan saling mensupport berbagai pergerakan di dalam dan di luar Kota Makassar, namun kenyataannya tidak demikian.

  • Bagikan