Sejak 2007 Pdt Musa Salusu Keluar Masuk Pedalaman Merawat Kebersamaan untuk Melayani Semua

  • Bagikan
Pendeta Musa Salusu

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tak akan ada penyesalan mendalam jika nantinya Tuhan punya rencana lain untuknya. Pendeta Musa Salusu merasa sudah bekerja maksimal sesuai kemampuannya untuk menyampaikan pesan, gagasan, dan cita-citanya bersama masyarakat membangun Sulawesi Selatan lewat DPD RI.

Kini ia tinggal berserah diri kepada Tuhan, sembari memantapkan dukungan kepada komunitas-komunitas masyarakat. Mantan Ketua Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja dua periode ini meyakini kerja keras tak akan pernah mengkhianati hasil.

Sepekan terakhir, Musa Salusu menggencarkan silaturahmi kepada kaum rentan.

Seperti menghadiri ibadah pemakaman orang tua dari pendeta Toraja di Palopo. Beribadah dengan penghuni rutan di Makale, sambil menjenguk mereka, memberikan penguatan supaya mereka menjadi lebih kuat, bijak, dan menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab di kemudian hari.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Toraja Utara itu juga memberi perhatian lebih terhadap masyarakat di wilayah pedalaman dan daerah tertinggal.

Bukan baru-baru ini saja, tapi sudah sejak lama ia lakukan.

Misalnya saja Seko Luwu Utara, suatu dataran tinggi yang terletak ± 1200–1800 meter di atas permukaan laut di segitiga perbatasan antara provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Bukan perkara mudah menjangkau wilayah terpencil ini. Butuh kekuatan lebih, keteguhan hati untuk menggapainya. Akses jalan menuju Seko terbilang sulit. Medannya berat apalagi saat musim hujan.

Untuk sampai di kecamatan Seko, menurut Musa, butuh waktu 2 hari satu malam dengan menggunakan ojek roda dua. Tak jarang ia menginap di jalan dengan menggunakan mantel.

  • Bagikan