Di Balik Misteri De Toeng, Skenario Dikisahkan dari Dunia Lain

  • Bagikan

Enam bulan lamanya Budayawan, Asmin Amin mencari sejarah penamaan Bukit Toeng di Jeneponto. Hasilnya nihil, hingga suatu hari, seorang indigo kesurupan dan mengisahkannya detail.

Laporan: Hamdani Saharuna

FAJAR.CO.ID-- Di balik penamaan suatu daerah yang unik, terkadang ada pemicu yang biasanya dikemas dalam bentuk cerita rakyat. Namun tidak dengan Bukit Toeng (Ayunan). Tidak ada satupun masyarakat yang mengaku pernah mendengar ceritanya. 

Sampai suatu hari, kawan Asmin yang indigo kesurupan (diduga) arwah seorang nenek yang terkait dengan Bukit Toeng. Ia lalu menceritakan ihwal penamaannya yang ternyata sangat erat dengan peristiwa tragis masa lampau.

Tiga kali kejadian itu berulang, hingga kisahnya lengkap dan melahirkan sebuah skenario film.

Asmin yang bertandang ke Redaksi FAJAR, Senin, 1 Februari menuturkan bahwa saat sang indigo kesurupan, si nenek dalam tubuhnya mengaku sebagai istri seorang karaeng yang menjadi pemimpin warga di desanya. Semacam pejabat pemerintah kalau sekarang. Sayangnya, ia tak mau menyebutkan namanya dan nama suaminya.

Akan tetapi, satu kesyukuran Asmin, saat meminta izin menjadikan kisah tersebut sebagai skrip film, si nenek mengiyakan. Meski dengan beberapa syarat tak biasa.

Pertama, sebelum dan setelah pembuatan film harus digelar barazanji, seluruh yang terlibat dalam film wajib salat berjemaah di Bukit Toeng, meski hanya pada waktu Magrib dan Subuh saja.

Syarat lainnya adalah sutradara harus orang yang tak pernah melalaikan ibadah salatnya. Untuk yang terakhir, Asmin yang bertindak sebagai produser memilih bayu Pamungkas sebagai sutradara.

  • Bagikan