Menantang Ombak, Awalnya Ikut Teman, Kini Jadi Ketagihan

  • Bagikan

Semuanya dilakukan untuk membahagiakan diri. Ombak ganas pun dihadapi, demi kepuasan jiwa.

Laporan: DEWI SARTIKA MAHMUD

FAJAR.CO.ID -- Benny Malonda mencari posisi terbaik. Digenggamnya stik pancing. Diayunkan kecil berulang kali. Tatapanya tajam ke depan.

Harapannya, pancingan bisa melambung jauh dengan umpan yang dikaitkan agar bisa didekati mangsa.

Streetttttt. Begitu bunyi uluran tasi pancing Koordinator PT Alcom ini. Pancing terulur jauh. Perasaan tegang mendekap. Setelah sekitar lima menit pancing diturunkan, tak lama mulai tertarik.

Rupanya ada ikan yang mulai memakan umpan. Strike, Benny berteriak menandakan jika ia mendapat ikan.

Video mancing inilah yang diperlihatkan Benny lewat gawainya kemarin. Video tersebut, memperlihatkan dirinya saat mancing. Ini dilakukan beberapa bulan lalu, di Selat Makassar sebelum pandemi menyerang.

Jika bercerita soal memancing, wajahnya semringah. Pasalnya ini hobi Benny yang bisa membuatnya melepaskan penat dan menyegarkan pikiran usai lepas rutinitas sepekan di kantor.

Sebelum pandemi, hampir di setiap akhir pekan Benny pergi memancing. Tempatnya tidak hanya di perairan atau pulau yang ada di Makassar. Di pulau Jampea, Selayar, Majene, Kolaka Utara, hingga selat Bali juga.

Bahkan rela jauh-jauh naik kapal 10 hingga 13 jam dari Makassar ke selat terluar. Hanya untuk menyalurkan hobi.

''Prinsip saya, untuk kebahagiaan diri tak usah hitung-hitungan karena yang rasakan ketenangan dan nikmatnya kita sendiri," tuturnya sambil tersenyum.

Benny bercerita. Mulai gemar memancing dan koleksi alat pancing awalnya tahun 2000. Kala itu, ia diajak oleh rekannya ikut ke pulau mencoba menikati memancing sembari membahas bisnis.

  • Bagikan