Intip Jagoan Dapil 11 DPRD Sulsel, Luwu Raya Jadi Tantangan Bagi Pendatang Baru

  • Bagikan
Ilustrasi. (int)

Menanggapi adanya pendatang baru di dapil 11, Pengamat politik Unibos Makassar, Arief Wicalsono berpandangan bahwa peluang pendatang baru disemua dapil 11 akan sangat bergantung dari apa dilakukan di lapangan untuk mencari simpatisan di masyarakat. 

"Tentu saja, pendatang baru yang memang selama ini telah mencermati dan mempelajari peta dapil namun tidak maju pada pemilu sebelumnya," ujarnya, Senin (5/6/2023). 

Menurut akademisi Unibos itu, tipikal newbie faktor ini akan memiliki peluang yang cukup baik karena sudah dapat pelajaran berharga dari sikap sabarnya. 

Selain itu, ia menyarankan agar pendatang baru yang memiliki cantolan politik dari tokoh atau figur yang pernah duduk sebelumnya. 

Tipikal figur pendatang baru yang kedua ini praktis hanya mengandalkan modal sosial dari figur sebelumnya, sehingga relatif tidak punya effort untuk meraih konstituen. 

Menurutnya, pendatang baru yang tidak punya cukup waktu untuk mempelajari medan, tidak punya cukup modal sosial, bahkan tidak terlalu memiliki kapasitas finansial yang memadai sehingga keputusan untuk maju diambil sekiranya hanya karena ada kesempatan saja. 

"Tipikal ini yang masih harus bekerja keras dan terkadang berharap banyak pada keberuntungan," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa Dapil Luwu Raya sangat luas, sekiranya akan menjadi tantangan bagi pendatang baru karena rivalitas antar mereka dipastikan akan sangat tinggi tekanannya, apalagi jika petahana masih akan maju.

"Dalam situasi tersebut, dimana pertarungan akan terjadi antara lebih dari dua pihak, idealnya pendatang baru dapat melihat peluang tersebut sebagai momentum untuk dapat merebut konstituen," pungkasnya.

  • Bagikan