Intip Jagoan Dapil 11 DPRD Sulsel, Luwu Raya Jadi Tantangan Bagi Pendatang Baru

  • Bagikan
Ilustrasi. (int)

Sedangkan, Direktur Profetik Institute, Asratillah berpandangan bahwa untuk dapil 11, peluang penantang figur baru cukup terbuka lebar, mengingat tidak ada aleg terpilih sebelumnya yang mendapatkan suara menembus hingga 30 ribu lebih, dan lebih didominasi capaian suara belasan ribu.

Namun dapil 11 punya keunikannya sendiri dari perspektif geopolitik, varabel hubungan kekerabatan dan prestise kebudayaan cukup mempengaruhi keterpilihan seseorang, terutama untuk wilayah Luwu dan Luwu Utara. 

"Sehingga penantang yang berasal atau berbasis di ledua daerah tersebut sangat penting untuk menghimpun rumpun keluarga dan memaksimalisasi penggunaan simbol-simbol kebudayaan," katanya.

Menurutnya, lain halnya daerah Palopo yang karakter pemilihnya cukup pragmatis, dan mungkin akibat ciri masyarakatnya yang urban. Para profesional, alademisi dan beberapa pelaku wirausaha cukup terkonsentrasi di Palopo. 

"Ini membuat Palopo memiliki karakter yang lebih dinamis. Sehingga penantang yang menjadikan Palopo sebagai basis mesti mendesain program yang populis dan memberikan manfaat praktis kepada pemilih," tuturnya.

Sedangkan daerah Luwu Timur, merupakan daerah yang cukup majemuk, mengingat banyaknya pendatang. Sehingga penantang yang menajadikan Lutim sebagai salah satu basis suara.

"Tentu saja, mesti melakukan segmentasi yang lebih detil, mengingat corak demografis yang lumayan variatif," pungkasnya.

Salah satu pendatang baru maju di dapil 11 adalah legenda sepakbola Indonesia, Marwal Iskandar. Dia berwara-wiri memperkuat tim-tim raksasa di Indonesia.

  • Bagikan