Sisir Destinasi Sejarah dan Budaya Jadi Wisata Religi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, TURKI, - “Fabiayyi 'aalaa'i Rabbikumaa Tukadzdzibaan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan” kutipan surah Ar-Rahman ayat 23 ini tidak henti-hentinya kami lafadzkan selama menjelajahi destinasi wisata sejarah dan budaya yang terdapat di Turki Asia. Salah satunya Cappadocia. Destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dan bangunan warisan sejarah dan budaya yang memesona.

Sekira 12 jam kami menempuh lokasi ini dari Istanbul, tempat awal kami dalam mengikuti kegiatan 7th World Halal Summit yang digelar 25 hingga 28 November 2021 di Istanbul Conggres Center di Turki. Meski lelah dalam perjalanan, namun semuanya dapat terobati ketika kami sampai di tujuan. Destinasi wisata sejarah dan budaya yang terhampar memompa religiositas kami, memuji kebesaran Allah SWT, Sang Pencipta. Pemandangan yang indah ini membuat kami merasa berada di planet lain. Subhanallah.., subhanallah…, subhanallah.

Pemandangan lembah, ngarai, dan juga perbukitan mendominasi tempat wisata di Turki ini. Bangunan rumah layaknya gua yang dahulu kala menjadi tempat persembunyian kaum yang terancam kehidupannya kini menjadi saksi sejarah dan budaya yang kini dirawat dan dijaga kelangsungannya oleh pemerintah setempat. Rumah gua tersebut bahkan menjadi pendongkrak perekonomian Turki bagian Asia ini lantaran rumah tersebut disewakan dengan dibanderol harga Rp 2.5 juta sehari.

Terowongan yang terpahat dari bebatuan ini menambah estetika destinasi wisata dilengkapi dengan pusat perbelanjaan dan ikon wisata pohon yang dikenal dengan sebutan The Evil Eye. Orang-orang Timur Tengah hingga saat ini mempercayaai mata setan sehingga pohon tersebut dipenuhi jimat-jimat penangkal mata setan atau hal buruk. Innamal a’malu binniat, sesungguhnya segala amalan itu karena niat. Dari pohon ini, kita tidak belajar tentang bagaimana kepercayaan itu, tetapi kita belajar bahwa budaya yang dilestarikan oleh masyarakat Turki ini menjadi daya tarik bagi wisatawan.

  • Bagikan