Fenomena Prediksi Gempa Sulawesi, BMKG Segera Petakan Jalur Evakuasi Tsunami

  • Bagikan
Koordinator Gempabumi BMKG Wilayah IV Makassar, R Jamroni memebrikan penjelasan terkait gempa di Sulawesi di Kantor BMKG Wilayah IV Jl Prof Basalamah Jumat, 3 Maret -- TAWAKKAL/FAJAR

Pihaknya sempat mengeluarkan peringantan dini cuaca ekstrem pada 24-27 Desember 2022. Prediksi tersebut sempat dipertanyakan karena cuaca saat itu sangat cerah. BMKG tidak asal berbicara sebab menggunakan data dari satelit. Semuanya mendukung untuk data yang benar.

"Masyarakat harus paham banyak yang mengeluarkan isu yang tidak benar. Untuk masalah cuaca dan gempa bumi, tolong akses data dan informasi dari BMKG, jangan yang lain," pinta Irwan.

Mitigasi Tsunami

Terlepas dari itu, Sulsel memang rawan gempa. Setidaknya mendapat dampak dari daerah lain. Mitigasi gempa-tsunami mesti dilakukan sejak dini. Jalur evakuasi mesti segera dibangun.

Yang paling penting, edukasi bagi warga di kawasan rawan bencana mesti ditingkatkan. Membangun rumah dan sejenisnya, tak boleh di jalur gempa, longsor, dan kawasan berisiko lainnya.

BBMKG Wilayah IV Makassar mendata, terdapat sepuluh sesar (lempeng atau patahan) yang melintasi Sulsel. Hampir tidak ada wilayah yang benar-benar aman dari dampak gempa.

Di Sulsel, sebenarnya aktivitas gempa sangat banyak, namun tidak semuanya dirasakan. Awalnya, peta sesar atau patahan di Sulsel hanya sembilan. Pascagempa Selayar 2021, baru diketahui ada patahan yang cukup panjang di kawasan selatan Sulsel itu.

Patahan tersebut diberi nama Asambi-Kalatoa dengan panjang 180 kilometer. Kekuatan maksimalnya tercatat 7,4 skala Richter atau setara gempa, tsunami, dan likuefaksi Palu 2018.

Dengan banyaknya patahan dan potensi gempa yang mengintai, pembangunan harus dilakukan dengan perhitungan matang. Daerah yang dilalui patahan, seharusnya steril dari bangunan. Begitu pun dengan standar bangunan yang harus diperhatikan agar strukturnya aman dan tidak hancur kala terjadi gempa.

  • Bagikan