Silaturrahmi bersama Panglimata Andi Muhammad Mappanyukki di Istana Jongaya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR—Beberapa waktu lalu (23/02), Pengurus Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (PERWIRA LPMT) dipimpin oleh Andi Muhammad Sapri Pamulu berkunjung ke Istana Jongaya yang diterima langsung oleh Mayor Jend. (P) Andi Muhammad Mappanyukki yang popular dipanggil dengan nama “Panglimata”.

Acara Silaturrahmi dimulai dengan makan siang bersama, lalu sambutan Panglimata dan kemudian diskusi serta foto bersama sebagai kegiatan pamungkas.

Selain silaturrahmi dengan Panglimata, Pengurus juga memohon arahan dan masukan terkait rencana kerja tahun 2024 terutama terkait dengan Program Pemajuan Kebudayaan.

Selain, Panglimata dikenal sangat peduli dalam Upaya pelestarian budaya khususnya di Sulawesi Selatan, Panglimata juga adalah cucu dari Raja Bone XXXII yang juga Pahlawan Nasional, Andi Mappanyukki (Sultan Ibrahim) dan cicit dari Raja Gowa XXXIV, I Makkulau Daeng Serang (Sultan Husain).

Nama Panglimata yang kemudian tersemat menjadi popular mulai saat menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin pada tahun 2022 lalu.

Istana Jongaya dipilih sebagai tempat silaturrahmi sebagai penanda situs dari berbagai peristiwa bersejarah baik Kerajaan Bone & Gowa di masa lalu ataupun bagi Sulawesi Selatan & Indonesia di masa kini antara lain Hari Jadi Sulsel dan Deklarasi Jongaya. Balla’ Lompoa atau Istana Jongaya sendiri dibangun pada jaman Raja Gowa XXXII, I Kumala Daeng Parani Karaeng Lembangparang Sultan Abdul Kadir (1826-1893) dan terakhir menjadi kediaman Raja Bone XXXII Andi Mappanyukki sampai akhir hayatnya (1967).

  • Bagikan