Pokja Media KPAP Sulsel Ajak Jurnalis Diskusi Terkait Penderita HIV Aids di Sulsel

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Media dan jurnalis, mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam upaya penanggulangan HIV\AIDS.

Melalui media, informasi tersebar dan dikonsumsi oleh publik, dimana para jurnalis dalam menyajikan berita atau informasi memiliki empati, baik terhadap penderita maupun keluarganya.

Untuk itu, Jurnalis Peduli Penderita HIV Aids, Kolaborasi Pokja Media KPAP Sulsel mengadakan diskusi keberlanjutan. Mulai Minggu Ketiga Agustus.

Koordinator Program HIV KPAP sekaligus Komisi Penanggulan AIDS Sulsel, Andi Akbar Halim mengatakan media juga bisa menjadi bagian dari gerakan advokasi. Sebab bisa mempengaruhi suatu kebijakan yang dibutuhkan.

"Hal ini sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS khususnya di Sulawesi Selatan," ucapnya.

Kata Andi Akbar, kini permasalahan epidemi HIV dan AIDS di Sulsel sudah sangat mengkhawatirkan, karena peningkatan jumlah kasus dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan yang sangat signifikan.

"Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sulsel, tahun 2020 total HIV sebanyak 1210 kasus dan AIDS sebanyak 307 kasus. Kemudian 2021, kasus bertambah. HIV
jadi 1490 kasus, lalu AIDS 391 kasus," ucapnya.

Jumlah kasus ini sudah terdapat di 24 Kabupaten / Kota wilayah Sulawesi Selatan.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa bidang kesehatan, masih banyak permasalahan dan harus ditempatkan menjadi salah satu prioritas penting nan mendesak untuk diselesaikan.

"Tentu tidak hanya pemerintah yang mempunyai tanggung-jawab, namun aktor pembangunan non-pemerintah juga harus menaruh prioritas di bidang kesehatan," tuturnya.

  • Bagikan