Warga Miskin di Sulsel Kembali Naik, Turun di Kota Namun Bertambah di Desa

  • Bagikan

Ekonomi kreatif bisa mendongrak peningkatan dan penyerapan tenaga kerja. Jika itu terjadi, jumlah angka kemiskinan bisa ditekan pada masa-masa mendatang. Apalagi, kegiatan ekonomi kreatif dinilai sebagai bentuk usaha baru yang saat ini digemari masyarakat milenials.

"Sekarang konten kreator sudah banyak, itu bisa dilatih kembali," urai Abdul Muttalib Hamid, pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, Senin, 23 Januari.

Sayang, untuk saat ini, konten kreator tidak masuk dalam formulasi tenaga kerja yang diserap. Padahal ini masuk dalam pendongrak. Karenanya, pemberdayaan masyarakat menjadi hal utama lainnya.

Pemberian bantuan sosial (bansos) yang terus digalakkan harus seiring dengan bagaimana masyarakat memanfaatkannya agar terus berpenghasilan. Sehingga, hal tersebut tidak hanya bersifat konsumtif semata.

"Tujuan awal bansos, kan, untuk memancing agar menjadi alat penerima bantuan sebagai modal berkegiatan usaha. Ini yang harus diberdayakan," lanjutnya.

Sisi lain, pemberdayaan harus diperkuat, baik secara skill maupun non-skill. Saat ini kesadaran berwirausaha menjadi hal yang harus dibangun di tengah masyarakat. Setidaknya, ini sebagai bentuk menekan kemiskinan akibat angka pengangguran yang makin meninggi.

Pendampingan terhadap masyarakat dibutuhkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan mengaktifkan Balai Latihan Kerja (BLK). Para tenaga kerja potensial yang sudah mengikuti pelatihan dapat membuka bengkel usaha dalam mengundang tenaga kerja potensial lain. Baik berupa individu, maupun dalam bekerja sendiri.

  • Bagikan