Resesi Seks Merupakan Istilah Baru, Kepala BKKBN Beri Penjelasan Soal Ini

  • Bagikan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.-Twitter/@BKKBNofficial

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo beri penjelasan tak terduga terkait resesi seks merupakan istilah baru.

Hasto Wardoyo menyoroti resesi seks merupakan istilah yang baru yang definisinya masih sulit dijelaskan dan disesuaikan dengan ilmu kedokteran.

Menurut Kepala BKKBN itu resesi seks berbeda dengan resesi ekonomi yang berbicara dalam konteks penurunan secara masif.

"Kalau terjadi penurunan kemampuan ekonomi disebut resesi ekonomi," kata Hasto yang dilansir fin dikutip dari Antara, 28 Januari 2023.

"Tapi kalau resesi seks diterjemahkan penurunan secara masif atau serentak kemauan untuk aktivitas seksual?," sambungnya.

"Itu tidak mungkin, karena aktivitas seksual adalah hal yang alamiah secara biologis," jelas Kepala BKKBN itu.

Hasto Wardoyo menyatakan lebih setuju bila fenomena itu disebut dengan menurunnya jumlah penduduk (minus growth demography) dibandingkan resesi seks.

Oleh karenanya itu Kepala BKKBN ini meminta agar masyarakat supaya tidak disesatkan dengan kata resesi seks.

"Jadi kalau ini dianggap sebagai suatu resesi, ini bukan resesi seks, tapi bisa terjadi resesi penduduk," ucap Hasto.

"Saya kira kita perlu merespons tentang resesi seks dengan definisi yang pas barangkali agar tidak menyesatkan," tambahnya.

Sebelumnya Hasto Wardoyo menilai alasan resesi seks tidak terjadi di Indonesia karena hampir semua keluarga fokus untuk melakukan prokreasi atau menghasilkan keturunan.

"Orang mau berkeluarga di Indonesia cenderung untuk prokreasi atau mendapatkan keturunan," kata Hasto.

  • Bagikan